Sungguh, mama ingin kau baik-baik saja di sana...
Tentang mimpi mama semalam, nak, mama tak tahu apa artinya. Apakah
itu hanya sekedar penanda betapa rindu mama kian menebal, ataukah memang kau
sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja?
Terjaga dan mengetahui kau tak ada di dekat mama, nak, maka
semakin sesaklah dada mama.. Semakin membuncah tanya, ada apa denganmu di sana?
Baik-baik saja kah kau di sana? Kangenkah kau pada mama dan adik-adikmu,
sehigga alam bawah sadarmu mencoba menyeruak ke mimpi mama dan mencoba
menyampaikannya, nak?
Seperti sering mama katakan padamu, kapanpun kau mencoba menyimpan rahasia, mama pasti bisa mengetahuinya, karena mama sudah demikian mengenalmu, semenjak 9 bulan dalam kandungan hingga saat kau menyusu seraya memandangi mama dengan mata jernihmu, sampai akhirnya kau duduk di bangku sekolah pesantren sekarang nak. Entah dari pendar matamu yang tak berani menatap mama, atau dari getar suaramu yang tak biasa, mama tahu ada yang tak beres, nak. Ayahmu seringkali tak mempercayai mama. Namun memang selalu terbukti kan nak, tebakan mama lah yang terbukti benar pada akhirnya.
Ah, nak, betapa kali ini mama tak ingin tebakan mama salah. Betapa
ingin mama kau baik-baik saja sekarang, nak, bersenda gurau dengan
teman-temanmu, atau sedang berkonsentrasi penuh menyerap pelajaran dari
ustadzmu, atau sedang mencoba merapatkan kelopak matamu untuk beristirahat di
siang yang menyengat ini. Betapa ingin mama mempercayai nasihat ayahmu,
bahwasanya mimpi mama itu hanya sekedar pengejawantahan kelelahan fisik mama.
Ingin mama segera ke sana nak, meyakinkan diri mama, kau
memang baik-baik saja. Namun apa jadinya nanti, kalau setiap kali mama turuti
keinginan untuk menyongsongmu untuk sekedar memelukmu, menebus rasa kangen mama
dan kesepianmu di malam-malam panjang suwung tanpa tawa adik-adikmu?
Sungguh mama egois, ya nak, kalau mama selalu memenuhi ingin
mama untuk selalu dekat denganmu.
Sungguh, mama ingin kau menjadi anak yang tegar dan kuat, dengan berbagai tempaan di sana. Sungguh mama ingin kau menjadi anak yang rendah hati dan gampang bergaul, tanpa kami di dekatmu. Sungguh mama ingin kau menjadi pribadi yang pandai menghargai saat-saat kebersamaan kita, dengan kau jauh dari mama, ayah, dan adik-adikmu. Dan sungguh mama ingin kau benar-benar bisa belajar mandiri dalam mengendalikan diri, nak, tanpa harus mengadu pada mama dan ayah atas perselisihan atau apapun antara kau dan temanmu.
Dan itu semua tak akan terwujud, bukan, nak, kalau mama
sekarang menuruti hasrat mama untuk sesegera mungkin memelukmu, membantu memecahkan
masalah-masalahmu, membelai rambutmu sementara kau bercerita tentang kejadian
demi kejadian di pondok?
Sungguh nak, mama kangen. Dan sungguh, mama ingin kau
baik-baik saja karena mama sudah menyerahkanmu kepada sebaik-baik penjaga.
Dan sungguh mama yakin, Allah selalu dengar doa kita.
Dan karena itulah, sekarang mama duduk di sini, menahan rindu, membiuskan pikiran positif ke kepala mama sendiri bahwa kau baik-baik saja, sembari mencoba menuliskannya untukmu, untuk memberitahumu, agar kelak kau membacanya, kau tahu, siang ini, saat ini, mama kangen padamu.
Saling menjaga dalam doa ya nak…:’)
Amiin, semoga ananda nya baik-baik selalu dan selalu dilindungi oleh Allah SWT. Berdoa ya, Mam :)
ReplyDeleteallahumma aamiin... syukron doanya ya mom :)
ReplyDelete