Agar Mereka Menjadi 'Manusia'


Besok, si kakak ganteng UTS. Yep, seperti tahun yang sudah-sudah, anaknya yang ujian, mamaknya yang stress. Hadeehh… anaknya mah santay kayak di pantay…:’(


"Tenang maa... santai..." dan emak pun stress -,-

Pagi tadi, nyempet-nyempetin nengok si ganteng ini. Semringah aja ngeliat adik-adiknya, hehe. Ditanya gimana persiapan ujian, jawabannya santai banget “tenang aja ma,…”






Biasanya hari Minggu kegiatan sekolah berjalan seperti biasa. Baru libur kalau hari Jumat. Nah, ceritanya minggu tenang, besok ujian, jadi lah si kakak bisa nemuin mamanya yang kangen ini. Hmm, sebenarnya juga pengen cerita, bahwa sepertinya hari ini saya benar-benar menemukan (atau tepatnya dipertemukan) dengan jawaban atas keresahan saya setahunan yang lalu. Keresahan yang sudah saya ceritakan di sini. Tentang anak lanang saya yang satu tahun setengah terakhir ini mondok di pesantren. Dan tentang mengapa akhirnya pondok pesantren jadi pilihan yang memang benar-benar tepat buat si lanang ini.

Jadi, sepulang dari pondok, duo gadis merengek minta diajakin ke taman kota. Mumpung libur juga, yasud, kita pun meluncur ke taman. Setelah mojok untuk menyusui, duo gadis ngajakin mamaknya ke area main perosotan. Teteup dong ya mamak siaga dengan kamera pocket di tangan… padahal rempong juga, sambil gendong Gaza pula. Gak apa-apa, expert ini, hahaha…

Dan. 

Pemandangan menyedihkan sekaligus mengerikan dan bikin saya merinding dan syok  inilah yang menyambut kami di pojok bermain anak-anak itu. Saya ceritanya pake foto-foto ini aja yaa…


Foto-fotonya berurutan dari setelah saya mojok untuk menyusui Gaza.








:'(
Bisa bayangkan kalau ini adalah anak-anak kita?

Saya bersedih atas apa yang terjadi atas anak-anak di taman kota tadi siang. Kepala saya penuh dengan pertanyaan-pertanyaan. Di mana orang tua anak-anak ini? Tahukah mereka apa yang anak-anak mereka ini lakukan di taman? Tahukah mereka dengan siapa dan pamit ke mana anak-anak ini saat mereka melangkahkan kaki keluar dari rumah masing-masing? Atau jangan-jangan, orang tua mereka tahu anak seperti apa mereka ini? Orang tuanya juga kah yang memfasilitasi anak-anak ini dengan uang yang akhirnya mereka gunakan untuk membeli rokok? Lalu, bisakah kalian menebak, ke mana tujuan mereka selepas dari taman ini? Langsung pulang kah mereka? Atau ke mana? Lanjut merokok di tempat lain, atau kalau masih ada uang, beli minuman juga kah? Atau kalau masih ada kesempatan, bertemu teman cewek dan entah apa lagi? Masih segar kan di ingatan kita, berita beredarnya video mesum anak SMP tempo hari? SMP bu!!! Anak-anak seusia anak-anak ini!

Naudzubillahi min dzalik.

Siapa yang HARUS disalahkan? KITA! Ya, kita, para orang tua! KITA! Ya, kita, para pengajar! KITA! Ya, kita dengan sistem yang salah!

Teringat dengan percakapan saya dengan salah satu teman di whatsapp tempo hari. Dia bertanya kepada saya, repotkah punya anak banyak? Saya jawab, sangat, sangat dan sangat, indeed. Repot mengurus mereka dari pagi sampai malam, sampai pagi lagi, berulang terus setiap hari. Lelah tak terhingga ketika di tengah menyusui, satu anak minta minum, satu lagi minta dicebokin. Lelah tak terukur, ketika siap makan dengan piring di hadapan, si bayi merengek minta dikeloni tidurnya. Lelah menghadapi berbagai macam sifat mereka yang tentu saja berbeda satu sama lain. Lelah yang hanya bisa terobati dengan memandangi lelap mereka. Lelah yang tak terkonversi dengan mata uang manapun, karena seperti janji Allah, lelah membesarkan titipanNya ini, padanannya adalah pahala berlipat ganda.

Lelah yang tentu saja akan terbayar lunas, kelak, ketika kita berhasil menjadikan mereka ‘manusia’.
Ya, seperti kata pak ayah : yang susah, adalah menjadi sebenar-benar manusia.

Karenanya malam ini saya khususkan untuk memanjatkan doa untuk mereka. Anak-anak saya, anak-anak ABG yang saya jumpai di taman tadi siang, dan anak-anak yang kelak menjadi penentu akan dibawa ke mana agama Allah ini.

Agar Allah menyelipkan hidayah dan petunjuk di setiap hati mereka,
menyelamatkan masa depan mereka,
melimpahkan sifat kasih sayang dan rendah hati kepada mereka,
menanamkan keteguhan hati ke setiap mereka,
mencukupkan rezeki untuk mereka bersedekah dan membantu sesamanya,
melembutkan hati mereka,
membukakan pikiran mereka, mudah menyerap ilmu yang bermanfaat serta gampang mengingat hafalan,
diberikan berlipat ganda kekuatan dalam menjaga iman di setiap situasi,
senantiasa meluruskan yang salah dari setiap ucapan dan tindakan mereka,
senantiasa memerintahkan malaikatNya untuk menjaga setiap langkah kaki mereka, dan mengembalikan mereka ke jalan yang benar tatkala mereka tersesat,
senantiasa memberi mereka kemampuan melihat denganmata  hati serta mendengar dengan telinga nurani,
menebalkan taat, taqwa, dan sifat jujur di hati mereka,
tidak membiarkan mereka sendiri dengan nestapa kefakiran ilmu,
memudahkan mereka dengan cita-cita mereka untuk menjadi mujahid mujahiddah, hafidz dan hafidzah, ikut serta dalam barisan pembela agama Allah.

Dan Agar Allah senantiasa menjadikan mereka ‘manusia’.  Allahumma aamiin...

Comments

  1. Ditegur gak Mak, anak2nya?? Hmm.. saya juga turut berdoa agar masalah rokok ini tidak menjadikan masa depan mereka hancur... amiiiin...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hiks, enggak mak, selain rempong ama 3 bocah, saya juga mikir, ini bocah abg saya liatin lekat2 tetep lempeng aja ngisap rokoknya, gimana kalo saya tegur yah? hiks... dengan selemah-lemah iman saja deh mak, doa...:(

      Delete
  2. Aamiin.. hm... padahal kalo jaman sekarang ngerokok tu kan ga keren yah Mak

    ReplyDelete
    Replies
    1. gak keren, gak kece, gak cerdas, gak gak banget deh :( ganteng2 kalau terlihat lagi pegang rokok, penilaian langsung drop to the max halaah.....

      Delete
  3. Duhh...prihatin dengan kelakuan anak2 kecil yg merokok. Alhamdulillah aku sudah bersih, terbebas dari rokok..Mudah2an anak2ku kelak gak ada yg merokok...harus lbh perhatian lagi nih sm anak lanang hehe

    ReplyDelete
  4. yang pertama, pengen tahu dulu: itu siapa yang motoin kalian ber-6, hah? Jangan bilang pake timer, yakkk? Huahaha...
    Aduh, mbak.. aku terharu banget baca jurnal ini. bener, bener... apapun yg kita lakukan utk anak2 kita sekarang, inshaa Allah kalo ikhlas jadi ladang amal ya. Aamiin...
    Btw, dirimu nggak negur anak2 itu? Kalo aku, udah kudatengin deh mereka. Ku interogasi. Biar aja dibilang sok ikut campur. Minimal ada shock terapi buat mereka, ditegor em(b)ak2 ketje! Huahaha...

    ReplyDelete
    Replies
    1. jiahaha... lupa eyke, ngasih caption "pake TIMER nih cintaaah...." udah gitu gak punya tripod, yasud taruh saja di atas pager kayu yang keliatan seuprit di pojok. etapi oke kan ya? ya? yaaa? *mekso*
      -,-"
      allahhumma aamiin...
      hiks, sampe detik ini aku nyesel gak negur mbak. nyesel waktu itu gak ikut poto-poto sama mereka *jiaahhhhhhhh*.
      mudah2an gak etemu lagi sama yang beginian deh, beneran kalo ngeliat poto itu jadi gemes dan sedih...*pasang musik melow*

      Delete
  5. anak sekarang memang kebanyakan begitu, saat ujian mereka santai-santai, orang tua yang kelimpungan,
    namun ini semua kembali kepada diri kita sebagai orang tua, bagaimana menjaga amanah yang Allah titipkan kepada kita....,
    btw- pemenang GA Masuk Neraka Siapa Takut sudah ada pengumumannya loh ... ,
    eh..ternyata di Kal-Sel juga ya, istri saya juga di Kal-Sel, di Banjarbaru.... salam :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe iya mas, gitu deeh....:p
      eeeeh udah ada pengumuman rupanyaaaaa... asiiiikkkkk.... btw saya udah kirim alamat apa belum ya mas? kalo belum, ntar saya kirim lagi aja yah...eheheh... makasih ya mas. semoga kebaikannya dibalas Allah dengan pahala dan rezeki yang berkah. allahumma aamiin...

      btw salam kenal buat istrinya yaa....;)

      Delete

Post a Comment

Terimakasih yaa sudah mampir dan berkomentar ^^

Popular Posts