Hijamah yuk...


Alhamdulillah… setelah mengomel-ngomel di postingan 2 hari yang lalu perihal si bejo, kemarin suami mengantarkan saya menjalani proses al hijamah aka bekam. Subhanallah, yang tadinya langganan migren dan berasa tersumbat di daerah tengkuk, akhirnya lumayan enteng juga… bisa tidur nyenyak walaupun sebentar. Masalah si bejo? Udah lupa tuh…hehe.

Ya, memang sudah sekian lama saya menahan sakit kepala. Konsumsi obat sudah seperti jadwal makan. Saya juga gak tau persis apa penyebabnya. Ada yang bilang saya kurang gerak. Tapi kan tiap hari saya ngurusin rumah dan anak-anak tanpa asisten, kurang gerak gimana itu?  #modus bela diri. Ada juga yang bilang ‘jangan-jangan kolesterol, Ji…’ aah jangan-jangan doong… mudah-mudahan enggak. Trus ada yang bilang, saya banyak pikiran. Mikirin apa ya saya ini? Mikirin utang Negara? Mikirin harga bawang yang gak turun-turun? Lha dari harga bawang belum semahal sekarang aja saya udah migren kok. Trus apa?

Entah. Kalo ada yang nyaranin saya cek darah ke lab, saya paling ogah… saya takut duluan sama hasilnya. Jangan-jangan saya mengidap penyakit yang belum ada obatnya.

Sebenarnya untuk hijamah, sebelum ini saya sudah pernah nyoba. Dan memang terbukti untuk beberapa bulan saya stop konsumsi obat pereda sakit kepala. Semakin lama, sakitnya balik lagi. Mungkin karena pola hidup yang gak sehat ya, akhirnya kebeli lagi deh tuh obat-obatan. Sampe suami saya bosen beli obat.

Nah, kebetulan saya memang lagi hamil, jadinya beneran harus stop ngedrugs beneran inih. Sebenarnya sudah semenjak awal kehamilan pengen hijamah. Tapi selalu terbentur kesibukan *halah. Lagian saya rada gak yakin, boleh gak hijamah dalam keadaan hamil. Akhirnya setelah stalking di sebuah grup facebook yang sering ngebahas pengobatan a la thibbun nabawi, katanya sih boleh-boleh aja, asal titik bekamnya tepat dan gak mengganggu perkembangan janin di rahim. Jadilah saya semakin yakin.


Dan. Kemarin dilakukanlah terapi bekam itu. Kalau ada yang tanya, sakitkah rasanya dibekam? Jawaban saya “Gak sakit samasekali”. Padahal kan ditusuk-tusuk pake jarum gitu? Gak tau juga ya, apakah karena si mbak terapisnya memang sudah berpengalaman, jadinya beneran gak sakit. Cenit-cenit aja kayak digigit bayi semut (bayangin, bayi semut, loh, bukan semut dewasa). Dan memang, untuk wanita hamil, hanya dibekam di beberapa titik saja. Karena keluhan saya sakit kepala, maka yang dibekam adalah daerah tengkuk dan beberapa titik di punggung bagian atas saja, gak sampe pinggang seperti beberapa bulan yang lalu ketika saya belum hamil.

Dan enak banget deh, sebelumnya saya dipijat dulu sama mbak terapisnya. Bagian tengkuk dan punggung atas. Pijatannya benar-benar mantaps. Gak rugi banget. Proses bekamnya sendiri gak makan waktu banyak. Gak lebih dari 30 menitan gitu. Kan bekamnya hanya di beberapa titik.  Setelah itu, saya dianjurkan untuk minum madu, habbatus sauda, dan beberapa herbal-herbalan lainnya.


gambar dipinjam dari sini

O ya, setiap individu punya reaksi berbeda setelah dibekam lho. Kata terapisnya, reaksinya macam-macam. Ada yang lemes seperti kurang darah gitu, ada yang malah muntah-muntah setelahnya, ada yang pegal di sekujur badan, dan sebagainya. Nah kalo saya, setelah dibekam gak lemes sih, Cuma pas malamnya saya rada gak bisa tidur karena badan serasa habis digiles gitu, pegel banget. Paginya bangun, Alhamdulillah segar lagi. Dan seperti biasanya, sampai detik ini saya masih melawan sugesti untuk gak minum obat.

Masih sakit kepala? Masih, tapi gak separah sebelum hijamah. Dan sakitnya pun serupa godaan untuk meminum obat kembali, yah hampir mirip kayak orang sakaw gitu deh. Obat sakit kepala masih ada di atas kulkas saya. Sengaja saya letakkan di situ, biar lebih berasa menang kalo gak meminumnya. Hehe…

Yuk, hijamah. Jangan salah lho, itu salah satu cara pengobatan ala Rasulullah. Gak pake obat-obatan kimiawi. Gak pake sakit. Gak pake lama. Namun khasiatnya oke banget. Seperti yang saya kutip dari blog ini :

Nabi Muhammad Saw merupakan insan yang pertama dibekam para malaikat dengan perintah Allah Swt sebelum Isra dan Mi'raj. Penjelasan dalam hadits Riwayat Ibnu Majah menerusi Katjir bin Salim. 
Selama Aku Berjalan pada malam isra mi'raj bersama para malaikat, Mereka selalu berkata "Hai Muhammad, suruhlah umatmu berbekam". Sesaat setelah Isra Mi'raj, Rasulullah juga menyatakan, sebagaimana diriwayatkan Abdullah ibnu Mas'ud, bahwa ia tidak melewati sejumlah malaikat melainkan mereka semua menyuruh Beliau dengan mengatakan,”Perintahkanlah umatmu untuk berbekam”. Bahkan dengan tegas, Nabi Muhammad menyatakan,”Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal; dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang umatku dengan besi panas.” (Hadits Bukhari). 
Hadist Hadist Lainnya : 

1. Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah (bekam) (Muttafaq 'alaihi, Shahih Bukhari (no. 2280) dan Shahih Muslim (no. 2214) 
2. Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah al hijamah (HR. Ahmad, shahih). 
3. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya pada bekam itu terkandung kesembuhan." (Kitab Mukhtashar Muslim (no. 1480), Shahihul Jaami' (no. 2128) dan Silsilah al-Hadiits ash-Shahiihah (no. 864), karya Imam al-Albani) 
 4. Dari Ashim bin Umar bin Qatadah RA, dia memberitahukan bahwa Jabir bin Abdullah RA pernah menjenguk al-Muqni' RA, dia bercerita: "Aku tidak sembuh sehingga aku berbekam, karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya didalamnya terkandung kesembuhan'." (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Ya'la, al-Hakim, al-Baihaqi)
5. Kesembuhan bisa diperoleh dengan 3 cara yaitu: sayatan pisau bekam, tegukan madu, sundutan api. Namun aku tidak menyukai berobat dengan sundutan api ( HR. Muslim). 6. Penyembuhan terdapat dalam tiga hal, yakni meminum madu, sayatan alat bekam, 
dan sundutan dengan api. Dan aku melarang umatku berobat dengan sundutan api. (HR. Bukhori) 
7. Dari Uqbah bin Amir RA, Rasulullah SAW bersabda: " Ada 3 hal yang jika pada sesuatu ada kesembuhan, maka kesembuhan itu ada pada sayatan alat bekam atau minum madu atau membakar bagian yang sakit. Dan aku membenci pembakaran (sundutan api) dan tidak juga menyukainya." (HR. Ahmad dalam Musnad-nya) 
8. Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: "Jika ada suatu kesembuhan pada obat-obat kalian maka hal itu ada pada sayatan alat bekam." Beliau bersabda: "Atau tegukkan madu." (Kitab Kasyful Astaar 'an Zawaa-idil Bazar,karya al-Haitsami, III/388) 9. Dari Ibnu Abbas RA, Nabi SAW bersabda: "Orang yang paling baik adalah seorang tukang bekam (Al Hajjam) karena ia mengeluarkan darah kotor, meringankan otot kaku dan mempertajam pandangan mata orang yang dibekamnya." (HR. Tirmidzi, hasan gharib). 
10. Jika pada sesuatu yang kalian pergunakan untuk berobat itu terdapat kebaikan, maka hal itu adalah berbekam (Shahih Sunan Ibnu Majah, karya Syaikh Al-Albani (II/259), Shahih Sunan Abu Dawud, karya Syaikh Al-Albani (II/731)). 
11. Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda: "Kalian harus berbekam dan menggunakan al-qusthul bahri." (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan an-Nasai dalam kitab as-Sunan al-Kubra no. 7581). 
12. Dari Abdullah bin Mas'ud RA, dia berkata: "Rasulullah SAW pernah menyampaikan sebuah hadits tentang malam dimana beliau diperjalankan bahwa beliau tidak melewati sejumlah malaikat melainkan mereka semua menyuruh beliau SAW dengan mengatakan: 'Perintahkanlah umatmu untuk berbekam'." (Shahih Sunan at-Tirmidzi, Syaikh al-Albani (II/20), hasan gharib). 
13. Pada malam aku di-isra'kan, aku tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka berkata: "Wahai Muhammad suruhlah umatmu melakukan bekam." (HR Sunan Abu Daud, Ibnu Majah, Shahih Jami'us Shaghir 2/731) 
14. Dari Ibnu 'Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah aku berjalan melewati segolongan malaikat pada malam aku diisra'kan, melainkan mereka semua mengatakan kepadaku: 'Wahai Muhammad, engkau harus berbekam'." (Shahih Sunan Ibnu Majah, Syaikh al-Albani (II/259)) 
15. Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah aku melewati satu dari langit-langit yang ada melainkan para malaikat mengatakan: 'Hai Muhammad, perintahkan ummatmu untuk berbekam, karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist, dan syuniz semacam tumbuh-tumbuhan'." (Kitab Kasyful Astaar 'an Zawaa-idil Bazar, karya al-Haitsami, III/388) 
16. Dari Jabir al-Muqni RA, dia bercerita: "Aku tidak akan merasa sehat sehingga berbekam, karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya pada bekam itu terdapat kesembuhan'." (Shahih Ibnu Hibban (III/440)) 
17. Dari Anas RA, dia bercerita: "Rasulullah SAW bersabda: 'Jika terjadi panas memuncak, maka netralkanlah dengan bekam sehingga tidak terjadi hipertensi pada salah seorang diantara kalian yang akan membunuhnya'." (diriwayatkan oleh al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak, dari Anas RA secara marfu', beliau mensyahihkannya yang diakui pula oleh adz-Dzahabi (IV/212))

Nah, masih ragu untuk berhijamah?

Comments

  1. udah banyak yg blg kl di bekam itu enak. tp sy masih takut juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. insyaAllah gak bakalan sakit kok, mbak, apalagi yang udah recomended di daerah mbak...
      kan itu salah satu sunnah Rasulullah juga, mbak, jadi insyaAllah bernilai ibadah. dobel manfaat ;)

      Delete

Post a Comment

Terimakasih yaa sudah mampir dan berkomentar ^^

Popular Posts