Pisang Gapit dan Cerita Kemarin
Assalamu’alaikum...
Sudah bulan Agustus saja ya
manteman, dan sepertinya sudah pada sumringah karena dompet yang kembali
menebal, hihi, alhamdulillah ^^ Kalo kata temen saya “Udah Agustus aja ya,
padahal gaji 2 bulan yang lalu belum abis loh...!”
Sudah berapa hari gak ngeblog
yaa. Seminggu terakhir kepala begitu penuh, hati pun demikian. Beratnya hampir
tak tertahan kalau saja tidak ada sajadah untuk bersimpuh dan mengadu.
Alhamdulillah ‘ala kulli hal. Sepertinya memang sedang sedikit dicoba setebal
apa lapisan iman dan sabar saya dan pak ayah.
Seperti halnya tadi pagi
menjelang siang, sementara kepala dan hati kian berat, mengantri di ruang
tunggu rumah sakit umum dengan segala ke-crowded-annya, dokter anak yang telat
sekali datangnya, sementara si pasien kecil kian gak bisa diem, boring dan
sesekali ngajakin pulang walo udah distelin mobil-mobilan di hape, dibawain
robot, sampe susu UHT yang udah habis dan sebungkus biskuit yang dicuekin
begitu aja. Ah, nak, mama dan ayah juga gak mau ada di tempat itu :’(.
Baiklah, sepertinya memang bukan
hidup kalo semuanya baik-baik saja yes. Tinggal bagaimana, sekuat dan setebal
apa iman kita menghadapinya. Semangaattttt!
Sooo, waktunya bahas resep. Ini
cemilan di rumah kami tempo hari. Punya pisang kepok matang itu ibarat harta
karun yang kemudian bingung aja dong mau dibikin apa lagi wekekek. Baiklah,
sepertinya harus ikut trend dulu aja yah, bikin pisang gapit aja deh. Pisang
gapit ini mengingatkan saya sama abah dan mama, dan kota Balikpapan di masa
kecil saya. Enggak, kami gak stay di sana kok, cuma sering banget singgah aja
*halah. Samar dalam ingatan, kalo pas abah dinas, saya dan mama suka ngikut dan
kalo malam suka jalan-jalan. Pisang gapit ini jadi salah satu favorit kami
untuk dikunjungi. Buat saya kecil, pisang gapit seperti hidangan yang ajaib,
dibikin dengan alat penjepit ajaib yang ajaibnya selalu nikmat walo udah dingin
karena setelah makan di warungnya, kami pasti minta dibungkusin juga untuk
dimakan di mess.
Baiklah, ini resepnya :
Pisang Gapit
(dari berbagai sumber)
Pisang kepok secukupnya
Margarin atau butter untuk mengoles.
Saus :
100 gram gula merah, sisir
350 mL santan kekentalan sedang
2 sdm gula pasir - sesuai selera
½ sdt garam
1 sdm maizena
½ sdt vanili bubuk
1 lembar daun pandan, simpulkan
Kupas pisang, gepengkan – saya pake kertas baking, lipat 2, taruh pisang di tengahnya, gepengkan dengan talenan. Bisa pake daun pisang juga.
Olesi pisang dengan margarin atau butter bolak balik.
Panggang sampai kecokelatan bolak balik, saya pake teflon, dan suka yang agak gosong.
Saus :
Campur semua bahan, masak sampai mendidih dan mengental, sisihkan.
Potong-potong pisang, sajikan dengan kucuran saus gula merah
(dari berbagai sumber)
Pisang kepok secukupnya
Margarin atau butter untuk mengoles.
Saus :
100 gram gula merah, sisir
350 mL santan kekentalan sedang
2 sdm gula pasir - sesuai selera
½ sdt garam
1 sdm maizena
½ sdt vanili bubuk
1 lembar daun pandan, simpulkan
Kupas pisang, gepengkan – saya pake kertas baking, lipat 2, taruh pisang di tengahnya, gepengkan dengan talenan. Bisa pake daun pisang juga.
Olesi pisang dengan margarin atau butter bolak balik.
Panggang sampai kecokelatan bolak balik, saya pake teflon, dan suka yang agak gosong.
Saus :
Campur semua bahan, masak sampai mendidih dan mengental, sisihkan.
Potong-potong pisang, sajikan dengan kucuran saus gula merah
Baiklah, selamat mencoba dan semoga bermanfaat yaa. Wassalamu'alaikum ^^
Comments
Post a Comment
Terimakasih yaa sudah mampir dan berkomentar ^^