Cerita Tentang Roti Pisang Banjar dan Behind The Scene
Assalamu’alaikum J
Sejak kemarin, kakak Una UTS, padahal di luar sana masih
kabut saja L
dan beberapa hari terakhir ini Gaza juga kena flu – batuk, meler dan badannya
sumeng heuuu... Jadi kemarin sore, Gaza dibawa ke tukang pijet, seorang dukun
beranak di kampung kami yang sudah lumayan sepuh. Masih banyak saja lho yang
memakai jasa beliau sebagai dukun beranak, dan jangan salah, dia sudah
mengantongi semacam sertifikat kelayakan
sebagai semacam doula lho. Tapi mungkin karena sudah sepuh, beliau gak sesering
dulu lagi membantu persalinan. Seringnya memijat ibu hamil, ibu yang baru
melahirkan dan bayi atau anak-anak yang sakit. Katanya, membantu persalinan itu
bikin capeeek dan kadang sampe gak bisa tidur berhari-hari karena menunggu
kontraksi yang panjang. Ah bu, semoga jasamu membantu persalinan itu dibalas
Allah dengan ganjaran berlipat ganda yaaa, aamiin.
Saya beruntung karena Gaza dan kakak-kakaknya ini gak susah kalo
dikasih obat-obatan herbal. Minum rebusan kencur dan jahe campur madu? Hayuk aja. Bahkan tiap pagi, mereka ikutan minum jeruk nipis peres
bareng ayah dan mamanya lho -- kadang gak pake campuran madu malah, karena madunya abis hihihi. Abis itu baru jus buah campur sayur. Baru deh
sarapan nasi seperti biasa. Dan alhamdulillah lagi, batuknya si adek sudah
lumayan reda, udah bisa makan banyak dan sekarang bobok aja dongs.
Si kakak Una juga hari ini terpaksa sekolah pake masker. Kalo
gak lagi UTS sih saya gak masukin sekolah L
Bawa bekal roti isi cokelat bikinan sendiri dan sebotol air putih. Selamat ujian
ya Nak, semoga dipermudah oleh Allah dan nilainya bagus semua, aamiin.
Oke, kali ini saya pengen posting resep cemilan di rumah
beberapa hari yang lalu, namanya roti pisang – wadai (kue) khas urang Banjar. Roti
pisang ini bukan seperti banana bread atau bancake ya, tapi lebih seperti kue
lumpur yang di dalamnya ada potongan pisang. Untuk sarapan, ini yummi banget,
anget-anget pake teh panas atau kopi, aaah nikmaaaats... Mintuha lalu gin kada kelihatan, haan...:D Saya bikin gak pengen
terlalu manis, karena pisangnya dipilih yang sudah matang sekali, jadi manisnya
sudah pas. Dan kadang anak-anak minta dipakein susu bubuk atau susu kental manis
sebagai toppingnya.
Mama saya dulu sering banget bebikinan ini, tapi karena
beliau dulu gak pengen ribet pake loyang kue lumpur, maka pakenya teflon saja,
nah kalau yang pake teflon atau wajan itu namanya berubah menjadi Wadai Lempeng
khas Banjar, mungkin karena bentuknya seperti lempengan ya :D Seringnya selain
pisang, dipakein nangka juga, enak banget lho. Kalau mau gurih, bisa dimasukkan
santan juga.
Roti Pisang khas Banjar
(diadaptasi dari resep alm Mama, dengan bahan bisa disesuaikan dengan yang ada di rumah)
(diadaptasi dari resep alm Mama, dengan bahan bisa disesuaikan dengan yang ada di rumah)
Bahan :
-pisang raja atau pisang talas yang matang sekali, potong-potong dadu
-200 gr tepung serbaguna
-1 butir telur
-2 sdm gula pasir
-susu cair
-1 sdt garam
-1/2 sdt baking powder
-pisang raja atau pisang talas yang matang sekali, potong-potong dadu
-200 gr tepung serbaguna
-1 butir telur
-2 sdm gula pasir
-susu cair
-1 sdt garam
-1/2 sdt baking powder
Cara membuat :
-panaskan loyang kue lumpur dengan api kecil, olesi margarin
-campur semua bahan di dalam mangkuk besar, aduk rata.
-tuang ke dalam loyang panas, tutup, tunggu sampai kecokelatan, balik, tutup lagi.
-angkat, sajikan hangat dengan taburan susu bubuk atau SKM, atau versi aslinya saja sudah enak kok.
-panaskan loyang kue lumpur dengan api kecil, olesi margarin
-campur semua bahan di dalam mangkuk besar, aduk rata.
-tuang ke dalam loyang panas, tutup, tunggu sampai kecokelatan, balik, tutup lagi.
-angkat, sajikan hangat dengan taburan susu bubuk atau SKM, atau versi aslinya saja sudah enak kok.
Bai de wei, kemarin sempat ngambil gambar BTS setting sederhana pemotretan si roti pisang ini. Duuuh gaya ya, hihihi... Jadi ini spot favorit saya buat motret FP. Cahayanya pas sekali di sini, karena depannya ada teras yang ada atapnya juga. Kalau terlalu keras cahayanya, vitrage saya turunkan, voila, jadilah diffuser sederhana :D Untuk backlight juga di sini, tentunya menghadap ke jendela motretnya :)
Jadi, selamat mencoba dan semoga bermanfaat J
ooo,wadai itu kue ya hehehe....bolehlah dicoba,ada stok pisang soalnya,tapi nunggu rasa matengg banget biar ladzizz hehehe.
ReplyDeleteiyaaaa wadai is kue :D ayuuuk dicobainnnn
DeleteMauuuu mbaaaa... sini dong skalian ajarin aku motooo...
ReplyDeletehaaaa kebalik kali Miiii ajari aku motrek doooongsssss
Delete