Tentang Soto Banjar dan Jumanji
Assalamu’alaikum...
Baiklah, soto Banjar ^^
Pertama kali menyicipi soto
Banjar asli – catat ya, ASLI, yang definisinya adalah soto Banjar asli yang
saya makan di Banjarmasin yang dibuat oleh orang Banjarmasin asli – adalah saat
saya duduk di kelas 2 SMP saat saya bersama seorang sepupu liburan ke
Banjarmasin, sekaligus membuat kacamata untuk saya yang pertama kalinya –
sekaligus pertama kali nonton di bioskop, masih bersama si sepupu saya. Film yang
paling happening saat itu, film keren pada zamannya. Jumanji. Wakakaka...
Sejak kecil saya biasa makan soto Banjar yang
dibuat dan dijual di Tanjung, dan ternyata memang beda daerah beda juga rasanya
– walo gak terlalu signifikan, bedanya hanya di kuah saja. Ternyata soto Banjar
yang asli memiliki kuah yang agak kental dan gurih – tapi bukan kental seperti
santan ya. Pekat namun terasa ringan. Pertama kali merasakannya, saya langsung
suka – tanpa tahu apa sih yang bikin kuahnya berbeda dengan soto yang biasa saya
makan di Tanjung. Seiring berjalannya waktu, misteri si kuah soto mulai
terkuak. Ada yang bilang pake susu cair, ada yang bilang pake kuning telur
rebus, ada pula yang pake mashed potato.
Jadi setiap kali saya menjejakkan
kaki di Banjarmasin, gak akan pernah melewatkan sotonya ini. Salah satu soto
favorit adalah soto Bang Amat ini. Kuahnya terlihat pekat yaa. Namun percayalah,
dengan bumbu simpel, rasanya ringan kok, tidak sepekat warnanya.
Sampai setahun yang lalu, saat
berlebaran di Banjarmasin, akhirnya misteri itu benar-benar terkuak bagi saya. Seorang
ipar kakak saya memberikan resep andalan keluarga mereka yang sudah turun
temurun diwariskan, dan tentu saja, rasanya mak jan uennaaaakkkk buanget. Pemakaian
kentang rebus tumbuk alias mashed potato yang dicampur kuning telur serta
bawang putih goreng itulah kunci kuah sedapnya!
Sebelum ini mama selalu
mengajarkan saya untuk bikin kuah soto yang enak, bumbu bawang putihnya selain langsung dimasukkan ke kuah, sebagiannya digoreng dan diremukkan untuk kemudian
dimasukkan ke kuah yang sedang menggelegak mendidih. Aroma dan rasanya, maa
syaa Allah. Dan di resep saya kali ini, saya kolaborasikan dengan resep mama dan resep asli soto Banjarnya. Saya gak
bakal bisa meninggalkan resep andalan mama ini.
Soto Banjar
600 gram ceker, sayap dan bagian leher ayam kampung, cuci
bersih, potong sesuai selera
1000 mL air untuk merebus ayam
1000 mL air untuk merebus ayam
Rebus ayam bersama air sampai mendidih dan kotoran serta
darah ayam mulai mengambang, buang airnya, tiriskan ayamnya.
Bumbu :
5 sdm bawang merah halus
5 sdm bawang putih halus
Jahe, digeprek
1 sdt merica, haluskan
Minyak untuk menumis
5 sdm bawang merah halus
5 sdm bawang putih halus
Jahe, digeprek
1 sdt merica, haluskan
Minyak untuk menumis
Tumis bumbu di atas sampai harum, sisihkan
Garam
Kaldu bubuk (optional)
Seledri
Daun bawang
Kaldu bubuk (optional)
Seledri
Daun bawang
Rempah-rempah :
5 cm kayumanis
1 sdt biji kaskas
1 sdt cengkeh
5 butir kapulaga
3 buah bunga lawang
1 buah pala, haluskan
1 sdt biji kaskas
1 sdt cengkeh
5 butir kapulaga
3 buah bunga lawang
1 buah pala, haluskan
Pasta kentang :
200 gram bawang putih, rajang, goreng sampai keemasan
100 gram kentang, rebus, haluskan
1 buah kuning telur rebus, haluskan
200 gram bawang putih, rajang, goreng sampai keemasan
100 gram kentang, rebus, haluskan
1 buah kuning telur rebus, haluskan
Ambil separuh bawang putih goreng (simpan sisanya untuk
campuran kuah), campur dengan kentang rebus tumbuk dan kuning telur, aduk rata,
simpan.
Membuat Kuah :
Rebus 2000ml air, masukkan ayam kampung rebus, didihkan
dengan api kecil dan panci terbuka
Masukkan rempah-rempah dan bumbu tumis, biarkan mendidih dengan api kecil
Masukkan garam, kaldu ayam bubuk, sisa bawang putih goreng, daun bawang dan seledri.
Masukkan rempah-rempah dan bumbu tumis, biarkan mendidih dengan api kecil
Masukkan garam, kaldu ayam bubuk, sisa bawang putih goreng, daun bawang dan seledri.
Pelengkap :
1 ekor ayam, potong-potong,
bumbui dengan bawang putih, garam dan merica, diamkan semalaman di
kulkas – kemudian goreng sampai keemasan, lalu suwir-suwir.
Bihun
1 buah wortel, potong dadu, rebus.
Ketupat
Seledri iris
Daun bawang iris
Bawang goreng
Telur rebus
Perkedel kentang
Sambal
Jeruk purut/limau kuit
Bihun
1 buah wortel, potong dadu, rebus.
Ketupat
Seledri iris
Daun bawang iris
Bawang goreng
Telur rebus
Perkedel kentang
Sambal
Jeruk purut/limau kuit
Penyajian :
Kuah : siapkan
panci kecil, masukkan kuah secukupnya, tambahkan pasta kentang – kuning telur
secukupnya sesuai selera seberapa kental yang diinginkan, didihkan sebentar,
siap dihidangkan.
Siapkan mangkuk atau piring, tata potongan ketupat, taruh
bihun, ayam suwir, telur, perkedel, wortel, bawang goreng, daun bawang dan seledri. Siram dengan
kuah sesuai selera, hidangkan hangat bersama sambal dan limau kuit.
Note :
-Kenapa saya mencampurkan pasta
kentang di panci kecil? Pasta kentang dan telur membuat kuah menjadi cepat basi
kalau tidak sering-sering dipanaskan, akhirnya saya berinisiatif mengambil
secukupnya kuah, mencampurnya dengan pasta, didihkan sebentar, baru disajikan,
tanpa perlu membuat seluruh kuah soto tercampur dengan pasta – karena beberapa
orang lebih menyukai kuah yang tanpa pasta kentang ^^
-Untuk ayam suwir, bisa juga
menggunakan daging ayam kampung yang sudah direbus di dalam kuah ya. Kalau
versi saya, ceker, sayap dan bagian leher ayam kampung hanya berfungsi untuk
membuat kadu yang lezat, karena ayam kampung memiliki tekstur yang alot, maka
ayam suwirnya saya pake ayam broiler.
- Resep asli Soto Banjar, telur yang digunakan adalah telur bebek, saya pake telur ayam.
-Resep perkedel akan saya posting
di postingan selanjutnya yaaa...
![]() |
My Backstage ^^ |
Jadi, selamat mencoba dan semoga bermanfaat yaa^^
Wassalamu'alaikum ^^
Bismillaah
ReplyDeleteAssalamu'alaikum mbak Puji....
Kalo boleh tau biji kaskas itu seperti apa ya?
Jazakillahkhoyr utk jawabannya...
Salam kenal ya mbak...
Lilik-Karawang Jabar
Wa'alaikumussalam... biji kaskas itu keciiil banget mbak, nyaris seperti butiran pasir yang buat rumah semut itu loh hehe, boleh googling deh ^^ wa anti jazaakillahu khairan mbak Lilik ^^
DeleteYa ampun kapan aku bikin iniii, udah ngiler dr lebaran tp dapur msh juga tutup, malesss banget masak2, termasuk motrek2 krn studio udh masuk gudang. Huhuhuhuhu ngilerrrrr
ReplyDeleteKiii dirimu tanpa studio itu pun pasti cakep2 laah potonya, pake alas beberapa lembar papan pun jadi cakep kalo di tanganmu ;) hayuk ah motrek!
DeleteMbak bumbunya bisa dihaluskan terpisah atau bikin satu aja .Ohya mbak,kalo kita biasanya makan soto banjar kan ada telur iris tapi warnanya pucat.Apa mungkin telurnya di masukkan ke dalam kuah yaaa
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete